Pameran Kerajinan Nusantara “Kriya Nusa”kembali digelar Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Jakarta Convention Center (JCC) pada hari Rabu-Ahad, 26 s.d 30 September 2018. Tema yang diangkat pada pameran tahun ini adalah Tingkatkan Sinergitas dan Kreativitas Wirausaha Milenia. Pameran juga mengusung ikon daerah Nusantara dari Aceh, yakni motif pucuk rebung sebagai dasar desain publikasi.
Dijadikannya Aceh sebagai ikon, menjadikan nuansa Aceh begitu dominan dalam acara pembukaan yang dilaksanakan pada Rabu (26/9) pagi. Begitu datang dan melakukan registrasi, para tamu disambut pager ayu para Ketua Dekranasda kabupaten/kota se Aceh yang mengenakan pakaian daerah masing-masing.
Begitu Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di tempat acara, juga langsung diarahkan menuju Ikon Aceh untuk berfoto bersama dengan pengurus Dekranas. Baru kemudian Ibu Negara memasuki ruang acara pembukaan.
Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Dekranas, para tamu undangan yang merupakan Ketua Dekranasda provinsi dan kabupaten/kota se Indonesia, disuguhi pementasan Tari Ratoh Jaroe. Para penari merupakan gabungan pelajar-pelajar putri dari SMA Negeri 1, 6 dan 9 Tangerang Selatan.
Selepas Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla memberikan sambutan pembukaan, Ibu Negara Iriana Joko Widodo membuka pameran dengan menabuh rebana Aceh.
Acara pembukaan dilanjutkan dengan pementasan Tari Rapai Geleng, untuk mengawali pelaksanaan fashion show (peragaan busana) motif Aceh. Para peragawati ibukota yang tampil mengenakan berbagai busana motif etnik Aceh karya desainer Naniek Rahmat.
Ibu Negara mengakhiri acara pembukaan dengan mengunjungi beberapa stand, khususnya stand kabupaten/kota Provinsi Aceh.
Pameran Kriya Nusa 2018 diikuti313 stand kriya dan 21 stand kuliner.Stand-stand tersebut terdiri dari 172 stand Dekranasda, 37 stand Kementerian dan BUMN, 76 perajin individu dan stand ikonik serta desainer.
Tags: Aceh, Dekranas, Jakarta Convention Center, Pameran Kriya Nusantara 2018, Rapai Geleng, Ratoh Jaroe