PRESS RILIS
Jakarta - Gubernur Aceh Nova Iriansyah MT akan membantu anak-anak yatim di Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyah, Bekasi. Itu sebagai bentuk kepeduliannya kepada anak yatim.
"Amanah Gubernur kepada Pondok pesantren serta pengurus yayasan ini, bahwa beliau akan membantu anak yatim," kata Kepada Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal, S.STP, M.Si, yang mewakili Gubernur Aceh dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Pesantren Mudi Mekar Al Aziziyah Bekasi, Sabtu, 29 Januari 2022 malam.
Almuniza juga menyampaikan salam silaturahim dari Gubernur Aceh kepada seluruh hadirin yang berhadir pada acara tersebut. "Dan nanti saya akan sampaikan kembali kepada gubernur, bahwa amanah ini sudah diterima," katanya.
Almuniza mengatakan, sejak dirinya ditunjuk oleh gubernur Aceh pada 2018 untuk memimpin BPPA di Jakarta, amanah untuk menyambung silaturahmi pun terus dilakukan BPPA, terutama silaturahim masyarakat Aceh di perantauan. "Dan akan saya jalankan. Mudah-mudahan saya tidak salah menjalankannya," sebut Almuniza.
Selain itu, katanya, Almuniza juga diamanahkan oleh Nova Iriansyah, untuk menjaga aset-aset Aceh yang ada di luar Aceh. Baik itu berupa milik yayasan Aceh, paguyuban-paguyuban Aceh dan lainnya.
"Alhamdulillah sudah tujuh asrama mahasiswa Aceh yang ada di luar Aceh bersertifikat milik Pemerintah Aceh. Dan asrama itu difasilitasi pembiayaan air, listrik," katanya.
Berbagai kegiatan lain berupa kegiatan sosial juga tak luput dilakukan oleh BPPA, seperti pemulangan jenazah warga kurang mampu, dan menyiapkan rumah singgah untuk warga Aceh yang berobat di Jakarta.
"Karena kita Badan Penghubung, jadi semua coba kita fasilitasi, seperti juga pemulangan nelayan yang terdampar di luar negeri.
Ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah Aceh, dimanapun keberadaan rakyatnya," kata Almuniza.
Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta akan terus memberikan pelayan dan kepeduliannya terhadap masyarakat Aceh di seluruh pulau Jawa. Oleh karena itu, BPPA akan terbuka bagi pihak yang memerlukan, terutama bagi warga Aceh kurang mampu di ibukota dan sebagainya.