• Pemerintah Aceh Lakukan Pertemuan Tindak Lanjut dengan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI
  • Wakil Gubernur Aceh Fadlullah Dengarkan Langsung Keluh Kesah Mahasiswa Aceh di Malang
  • Wakil Gubernur Aceh Fadlullah Dengarkan Langsung Keluh Kesah Mahasiswa Aceh di Malang
  • Aceh Raih Gold Award UB Halalmetric 2025, Komitmen Memperkuat Ekosistem Halal dan Wisata Syariah
  • Wakil Gubernur Fadhlullah Pastikan Asrama Mahasiswa di Malang Segera Direnovasi

Menjuarai Festival Lagu Aceh, Fitria Gusnita Raih Piala Gubernur

Fitria Gusnita berhasil meraih Piala Gubernur Aceh setelah berhasil menjadi Juara I dalam Festival Lagu Aceh (Etnis Alas) yang berlangsung di Anjungan Aceh Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII), Sabtu (6/10).Tampil Juara IIArianidan Juara II. Yunita Indriyani. Sedangkan Juara Harapan I, II dan III masing-masing adalah: Feriansyah, Asiah Siti Rahmah dan Ayat.

Para pemenang selain mendapat hadiah piala dan piagam penghargaan juga memperoleh uang pembinaan dengan jumlah total 14 juta rupiah. Khusus pemenang pertama mendapatkan Piala Gubernur Aceh.

Festival Lagu Aceh (Etnis Alas) dibuka Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh Almuniza Kamal. Kegiatan festival ini merupakan agenda tahunan Anjungan Aceh dalam rangka mengenalkan dan mempromosikan lagu-lagu Aceh yang multi etnis. Untuk tahun ini yang dilombakan adalah lagu etnis Alas.

Dalam sambutannya, Almuniza Kamal memberikan dukungannya dalam pengenalan dan promosi seni budaya Aceh di Jabodetabek melalui berbagai kegiatan di Anjungan Aceh TMII. Sesuai tugasnya, Badan Penghubung Pemerintah Aceh antara lain membantu Gubernur Aceh dalam menyelenggarakan promosi daerah dan mengelola anjungan Aceh TMII.

“Karena Aceh multi etnis, maka promosi seni budaya yang dilakukan di Anjungan Aceh TMII juga harus bisa mengakomodasi semua etnis yang ada di Aceh,” jelasnya.

Dalam festival tersebut peserta menyanyikan lagu wajib etnis Alas yang sudah ditetapkan panitia. Ada lima lagu wajib, yaitu: Kusuan Bunge” yang dipopulerkan Sopan Sopian, dua lagu wajib ciptaan Syawal, Pamamanen dan Batu Kakhang, serta “Kutecane Pulo Jawe ciptaan Mukad Prata dan Anggun Dodang ciptaan NN.

Ketua Ikatan Masyarakat Aceh Tenggara (IKMAT) Jabodetabek, Heru Selian yang hadir dalam festival merasa bangga dengan penyelenggaraan festival tersebut.

“Kami terharu bisa bermitra dengan Pemerintah Aceh untuk melaksanakan acara ini. Karena itu kami menghadirkan dua orang peserta langsung dari Kutacane untuk ikut berkompetisi,” kata Heru.

Manajer Informasi Budaya TMII Dwi Windyarto, yang hadir mewakili manajemen TMII, juga menyampaikan apreasiasi dan terima kasihnya kepada Pemerintah Aceh atas peran sertanya dalam pengembangan seni budaya Nusantara.

“Sebagai anjungan dengan predikat 10 anjungan terbaik dalam bidang program pengembangan seni budaya dan kegiatan, anjungan Aceh aktif berpartisipasi dalam setiap momen kegiatan seni budaya Indonesia,” jelas Dwi.

Festival Lagu Aceh berlangsung sehari penuh, diikuti 16 orang peserta laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 15 s.d 40 tahun. Sebagai dewan juri Kurniatun SH (penyanyi senior Aceh di Jakarta), Ismunardi (juri senior TMII) dan Usman Efendi (Perwakilan Kabupaten Aceh Tenggara).