JAKARTA - Khadijah Atthahirah 6 bulan, bayi asal Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, yang mengalami bocor jantung, harus menjalani operasi ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.
Anak pertama dari pasangan Andriansyah (30) dan Yuliana (29) baru diketahui menderita bocor jantung dua minggu yang lalu, setelah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
"Sakitnya itu kata dokter bawaan lahir. Kita juga baru mengetahuinya pada usianya lima bulan," kata Andriansyah, setelah tiba di Rumah Singgah Mess Aceh Cipinang, Jakarta Timur, Senin 16 Maret 2020.
Andriansyah bersama istrinya berinisiatif memeriksa putrinya ke rumah sakit, karena melihat berat badan anaknya seusia itu masih 4,5 Kilogram. Padahal, normalnya 6 kilogram.
"Selain berat badan, ada pula keluhan lain seperti sering batuk-batuk," kata Andriansyah yang berharap anaknya yang lahir pada 25 September 2019 itu bisa cepat sembuh.
Setelah dibawa ke RSUZA Banda Aceh, lanjut Adriansyah, pihak rumah sakit merujuk anak mereka ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta untuk segera dilakukan tindakan operasi
"Kata dokter harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. Kita baru sampai hari ini (Senin siang) di Rumah Singgah," ujar Andriansyah yang berencana Selasa 17 Maret 2020, putrinya dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita.
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almunizal Kamal, S.STP, M.Si mengatakan, Pemerintah Aceh akan terus memfasilitasi masyarakat Aceh yang kurang mampu jika berobat ke Jakarta.
"Ini sesuai dengan amanah dari bapak Plt Gubernur Aceh, segala kebutuhan masyarakat Aceh seperti Khadijah, akan ditaggung oleh Pemerintah Aceh,” kata Almuniza.
Almuniza juga menjelaskan, hingga saat ini penanganan masyarakat Aceh yang sakit di Jakarta akan diinapkan terlebih dahulu di Rumah Singgah milik BPPA, yang berada di Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur sebelum diantar ke RS yang dirujuk.
"Semua ini dilakukan pemerintah semata-mata sebagai bentuk perhatian serius terhadap masyarakat," jelas Almuniza.
Terbukti, sejak satu tahun program Rumah Singgah yang diinisiasi oleh BPPA banyak pula masyarakat Aceh yang menggunakan fasilitas Rumah Singgah tersebut.
"Dan tentu saja ini kabar menggembirakan bagi siapapun, terutama masyarakat Aceh yang kurang mampu," tambah Almuniza.