Salah satu agenda Pekan HUT TMII dalam rangka memperingati ulang tahun ke-43 Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah Gelar Gita Natya Nusantara yang berlangsung di Sasana Kriya, TMII, Jakarta pada 19 s.d 22 April 2018. Pada hari kedua, atau Jumat (20/4) tampil utusan dari Pemerintah Aceh, hakni Kabupaten Simeulue, yang menampilkan Debus.
Debus adalah sebuah aksi pertunjukan seni tradisi dari masyarakat Kabupaten Simeulue dengan menggunakan alat tetabuhan berupa rapai gendang dan rebana. Permainan Debus dimainkan sedikitnya oleh 5 (lima) orang dengan perlengkapan antara lain berupa senjata tajam, rencong, pedang dan klewang.
Pemain yang hendak tampil duduk bersila, secara bergiliran lalu berdiri sambil menari nari, meliukkan badan ke kanan dan ke kiri. Sambil mengangkat tangan pemain yang akan tampil melantunkan syair dan zikir kepada Allah, selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, lalu mendekati sang pemimpin Debus (khalifah), untuk selanjutnya mohon doa, izin untuk menampilkan atraksi.
Dalam atraksi tersebut pemain Debus yang tampil menunjukkan kebolehannya dengan menusukkan senjata-senjata tajam ke tubuhnya tanpa menyebabkan luka sedikitpun. Terdengar suara jeritan kecil di sana-sini dari para penonton yang menyaksikan. Lalu tepuk tangan dan sorak-sorai silih berganti dengan kilatan lampu kamera yang mendokumentasikan penampilan seni Debus, menggunakan berbagai kamera dan telepon genggam. Akan tetapi adapula yang justru berlari-lari kecil menjauhi panggung pertunjukan, takut menlihat dari dekat. Hanya yang bernyali dan memiliki keberanian yang menyaksikannya dari dekat.
Penampilan seni Debus dari Kabupaten Simelue sangat impresif. Lima orang pemain tampil, yaitu: Abanuddin sebagai pemimpin (Khalifah ), M. Hardin, Umar Shaleh, Ismain, Wan Fauziah dengan pelatih Karib. Yang menarik dari penampilan ini karena salah seorang pemainnya adalah perempuan muda yang cantik dan energik. Fauziah, pemain Debus perempuan ini di daerah asalnya Sinabang, Kabupaten Simuelue merupakan seorang guru SMK.
Selain memperingati HUT TMII, pada saat hampir bersamaan bangsa Indonesia juga memperingati Hari Kartini, 21 April. Sehingga pentas Seni Debus dari Kabupaten Simeulue yang menjadi utusan Pemerintah Aceh tidak hanya didominasi laki-laki saja, tapi juga ada perempuannya, wujud adanya emansipasi dalam dunia seni.