• Pemerintah Aceh Lakukan Pertemuan Tindak Lanjut dengan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI
  • Wakil Gubernur Aceh Fadlullah Dengarkan Langsung Keluh Kesah Mahasiswa Aceh di Malang
  • Wakil Gubernur Aceh Fadlullah Dengarkan Langsung Keluh Kesah Mahasiswa Aceh di Malang
  • Aceh Raih Gold Award UB Halalmetric 2025, Komitmen Memperkuat Ekosistem Halal dan Wisata Syariah
  • Wakil Gubernur Fadhlullah Pastikan Asrama Mahasiswa di Malang Segera Direnovasi

Penari Ratoeh Jaroe Pecahkan Rekor MURI

Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Ahad (24/4) sore, ditandai dengan pemecahan rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) pertunjukan tari masal Ratoeh Jaroe yang melibatkan 6.600 orang penari. Acara yang digelar di halaman Tugu Api, komplek TMII, diawali dengan pidato pembuka dari Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dan sambutan dari Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.

Pertunjukan tari masal Ratoeh Jaroe Aceh untuk memecahkan rekor MURI diikuti sebanyak 6.600 orang penari yang terdiri atas para pelajar tingkat SMP, SMA, perguruan tinggi dan Masyarakat Cinta Ratoh Jaroe se-Jabodetabek. Mereka membentuk formasi tertentu untuk menarikan Tari Ratoh Jaroe.

Tari Ratoh Jaroe adalah salah satu tarian khas Aceh yang terkenal. Nama Ratoh Jaroe berasal dari bahasa Arab, Rateb yang artinya berdoa dan Jaroe yang artinya tangan. Melihat Tari Ratoh Jaroe, sekilas memang mirip dengan Tari Saman yang begitu populer di Aceh. Namun, ada sedikit perbedaan pada gerakan di antara kedua tarian ini. Jika pada Tari Saman gerakan lebih kepada menonjolkan gerakan badan, Tari Ratoh Jaroe lebih dominan gerakan-gerakan tangan serta gabungan dari gerakan badan.

Penampilan Ratoh Jaroe Massal ini juga diiringi dengan pembacaan puisi oleh seniman nasional Fikar W. Eda yang mengenakan balutan kain Karawang Gayo dan tampil dengan memukau.

Sementara dalam sambutanya, Gubernur Aceh selain menyambut baik pertunjukkan ini, juga berucap terimakasih ke pihak panitia yang telah mempercayakan Provinsi Aceh sebagai tuan rumah HUT ke 41 TMII tahun 2016.

“Kami merasa terhormat dan merasa bangga karena kami dipercaya untuk menjadi tuan rumah, sekaligus menampilkan beberapa kesenian dan kebudayaan dari Provinsi Aceh. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih kepada pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah, dan sekaligus terimakasih saya ucapkan kepada seluruh pengelola Anjungan TMMI dari seluruh Provinsi di Indonesia yang sudah turut membantu suksesnya acara ini,” sambut Zaini.

Zaini juga mengapresiasi beberapa sekolah dan perguruan tingg di kawasan Jabodetabek, yang bersedia meminjamkan anak didiknya untuk tampil dan berpatisipasi dalam pagelaran tari masaal ini.

Penari dengan pakaian khas Aceh ini berbaris memenuhi seluruh area Tugu Api. Dengan baju beraneka warna, para penari terlihat antusias untuk bersama-sama menarikan Tari Ratoh Jaroe. Begitu musik yang berisi syair-syair keagamaan yang dalam Bahasa Aceh disebut Rapa’i mulai dimainkan, serentak seluruh penari melakukan gerakan yang kompak.

Gerakan tangan yang bergerak ke atas dan kebawah dan sesekali kepala yang juga bergerak ke kanan dan ke kiri membuat pertunjukan Tari Ratoh Jaroe begitu semarak untuk disaksikan, membuat para penonton berdecak kagum. Gelaran Tari Ratoh Jaroe Massal ini digagas Rumoh Budaya dan Pemerintah Aceh sekaligus untuk merayakan HUT Taman Mini Indonesia Indah yang ke 41. Pertunjukan ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai Pergelaran Tari Ratoh Jaroe dengan jumlah Penari Terbanyak.

Penyerahan penghargaan rekor MURI dilakukan oleh perwakilan MURI kepada  Gubernur Aceh Zaini Abdullah, disaksikan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dan sejumlah pejabat dari Aceh, mantan Gubernur Aceh, dan termasuk Anggota DPRI RI Komisi X, Muslim SHI, MM.