Tegal - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT, optimis Kapal Aceh Hebat 3 akan bisa operasi pada awal tahun baru 2021. Karena hingga saat ini pengerjaan kapal Ferry ro-ro untuk Singkil-Pulau Banyak itu deviasinya tinggal 6 persen saja.
"Saya mengapresiasi kerja pihak galangan yang mengerjakan Aceh Hebat 3 di Tegal. Terima kasih atas kerja kerasnya," kata Plt Gubernur, saat meninjau ke lokasi pembuatan kapal Aceh Hebat 3 di Galangan Kapal Citra Bahari Shipyard, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu 5 September 2020.
Nova menyebutkan, dalam pengerjaan kapal Ferry berkapasitas 600 gros ton (GT) memang ada deviasi 6 persen. Tapi hal itu bisa dipahami, karena dalam masa pandemi COVID-19 diawal itu diperkirakan pada Juni 2020, progresnya kurva 'S'-nya agak mengalami deviasi negatif sangat besar "Tapi sekarang kurva-S-nya sudah mendejati rencana. Kita tetap berharap ini bisa deliver selambat-lambatnya bulan Desember," kata Nova.
Karena tambahnya, sesuai dengan yang direncanakan pihak galangan, nanti akan dilaunching pada November. Sehingga pada Desember tahun ini bisa dikirim ke Aceh dan selambat-lambatnya minggu ketiga Desember sudah bisa tiba di Aceh, serta dilakukan serah terima.
"Mudah-mudahan bisa kita operasikan awal tahun depan. Saya berpesan kepada pihak galangan berupaya menpercepat saja. Karena kalau pengawalan kualitas untuk kapal ini, semua komponen, semua fase itu punya sertifikasi, jadi ada konsultan yang mengawasi, dan kita juga dari Dinas Perhubungan mengawasi," katanya.
Apalagi kata Nova, untuk saat ini hanya tinggal installment mesin kapal, mesin genset, panel-panel anjungan dan kebutuhan interior lainnya. Kemudian, seluruh komponen importnya juga sudah berada ditempat.
"Terima kasih dan mudah-mudahan ini menjadi solusi bagi peningkatan konektivitas antara Singkil dan Pulau Banyak, demikian pula sebaliknya," ujar Nova.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, ST, MT, mengatakan, memang pada awal masa pandemi wabah COVID-19 ini, dalam pengerjaan kapal ro-ro 600 GT tersebut mengalami kendala. Karena akibat dibatasinya tenaga kerja.
"Tapi sekarang deviasi pekerjaannya sudah makin baik. Kemarin itu, 20 persen sekarang deviasinya tinggal 6 persen. Jadi upaya mengejar target diakhir tahun itu semakin berpeluang, dan harapan kita dapat dikejar ketertinggalan progres pelaksanaannya" kata Junaidi.
Meskipun tambah Junaidi, pihaknya sempat khawatir untuk pengerjaan kapal tersebut dapat selesai. Sehingga saat itu, melaporkan hal tersebut kepada Plt Gubernur Aceh, terkait peluang penyelesaiannya, supaya bisa diantisipasi kendala yang dihadapi.
"Kita akhir tahun ini harus selesai. Sedapat mungkin bisa dimobilisasi ke Aceh. Karena dengan adanya penambahan tenaga dan waktu kerja saat ini, mudah-mudahan bisa," ujarnya.
Apalagi tambahnya, masyarakat di Pulau Banyak dan Aceh Singkil sangat mengharapkan adanya transportasi laut tersebut. Karena selama ini mereka sangat terisolir, akibat keterbatasan kapal berlayar yang hanya 2-3 kali dalam seminggu.
"Pemerintah dan masyarakat di sana, sangat mengharapkan supaya Pulau Banyak tidak terisolir lagi, punya kapal bisa melayani setiap hari, dan bisa menumbuhkan usaha pariwisata," imbuhnya.
Seperti diketahui, KMP. Aceh Hebat 3 adalah tiga kapal ro-ro yang dipesan Pemerintah Aceh akhir Oktober 2019 lalu untuk melayani rute Singkil – Pulau Banyak. Dua kapal lainnya adalah KMP. Aceh Hebat 1 dan KMP. Aceh Hebat 2, yang masih dalam fase pembangunan di masing-masing galangan kapal.
Seperti diketahui KMP. Aceh Hebat 1 berkapasitas 1300 GT melayani rute Pantai Barat-Simeuleu. Sementara KMP Aceh Hebat 2 memiliki bobot 1100 GT akan melayani rute Ulee Lheue – Balohan.
KMP Aceh Hebat merupakan perwujudan dari program peningkatan konektivitas wilayah di bawah Dinas Perhubungan Aceh. Kapal itu duharapkan untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah- wilayah terdepan dan kelancaran akses antar pulau di Aceh.