• Pemerintah Aceh Lakukan Pertemuan Tindak Lanjut dengan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI
  • Wakil Gubernur Aceh Fadlullah Dengarkan Langsung Keluh Kesah Mahasiswa Aceh di Malang
  • Wakil Gubernur Aceh Fadlullah Dengarkan Langsung Keluh Kesah Mahasiswa Aceh di Malang
  • Aceh Raih Gold Award UB Halalmetric 2025, Komitmen Memperkuat Ekosistem Halal dan Wisata Syariah
  • Wakil Gubernur Fadhlullah Pastikan Asrama Mahasiswa di Malang Segera Direnovasi

'Potensi Aceh Belum Tergarap Sempurna'

Foto: BPPA

JAKARTA - Banyak potensi lahan Aceh yang hingga saat ini belum sepenuhnya dikelola secara baik. Diduga karena publik saat ini sibuk membahas politik, sehingga lupa untuk membuat planningekonomi Aceh dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih baik, terutama pada tingkat daerah dan nasional.

Kondisi tersebut diperparah lagi dengan merosotnya sosial budaya Aceh hari ini yang berdampak pada menurunnya kreativitas dan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. Apalagi saat ini Aceh tercatat sebagai salah satu daerah termiskin dari 10 provinsi di Indonesia.

Dengan apa yang terjadi tersebut, dicetuslah acara Silaturahmi Duek Pakat dan Curah Pikei oleh kalangan intelektual Aceh yang dilaksanakan di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Jalan RP. Soeroso, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Agustus 2019.

Kepala BPPA, Almuniza Kamal, S.TTP, M.Si., mengatakan, sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Aceh di Jakarta, pihaknya menyambut baik diskusi tersebut. Sebab Aceh hari ini butuh berbagai masukan guna mempercepat pembangunan, sehingga tidak terlalu jauh tertinggal dari daerah lain.

"Kita menyambut baik kegiatan ini karena tujuannya baik, yakni demi percepatan kemajuan ekonomi, sosial dan budaya Aceh dan mencari solusi bahwa potensi Aceh belum tergarap secara sempurna," katanya. 

Mantan Pelaksana Harian Manajer Humas Pertamina, Ridwan Nyak Baik, mengatakan, pelaku ekonomi, politikus dan berbagai kalangan masyarakat dengan disiplin ilmu berbeda perlu melihat dan memahami 15 program unggulan yang dicetuskan Pemerintah Aceh. "Dengan memahaminya, kita yakin ke depan Aceh tidak akan terpuruk seperti saat ini," kata dia.

Anak dari Sastrawan Ali Hasjmy, Dharma A. Hasjmy juga mendorong pembangunan Aceh ke depan mulai dari pangan, SDM, pendidikan, industri dan lain sebagainya agar menyentuh segala bidang, berkelanjutan dan strategis. "Apa yang kita bicarakan di sini adalah untuk kemaslahatan masyarakat Aceh dan juga untuk kebaikannya," jelas dia.

Sementara, pengusaha T.A. Rahman Albah, mengatakan, Silaturahmi Duek Pakat dan Curah Pikei bersifat independen dengan tujuan utamanya memberikan hasil diskusi konten thematik strategis untuk memperkuat dan mempercepat pembangunan Aceh sejahtera rohani dan material.

Diharapkan, dari acara tersebut dapat menegakkan keharmonisan sosial budaya paham dan reaksi religius, selain memperkuat budaya berbahasa Aceh, adat istiadat, dan mempererat kewargaan Aceh antarsuku, daerah dan melumatkan image diskriminasi.

"Serta meyakinkan Pemerintah Aceh menjalankan masukan positif secara lembaga dan secara masif," jelas dia.

Dari diskusi tersebut, dihasilkan enam poin penting yakni, acara Silaturahmi Duek Pakat dan Curah Pikei akan dibuat berkelanjutan, pemilihan diskusi dan pertemuan tematik, perkenalan profil tokoh di media sesuai kompetensi, menyampaikan bahan pertemuan kepada Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, pertemuan semua lini untuk mendukung Aceh Hebat (pertanian, perkebunan, maritim dan parbud), serta akan menyelenggarakan kegiatan seni budaya Aceh 2020 (Aceh Businnes Meeting).

Silaturahmi tersebut akan dimasukkan pula dalam kegiatan lanjutan yang pernah diselenggarakan Pemerintah Aceh, dalam Dialog Aceh Meusapat.

Hadir dalam acara silaturahmi itu antara lain T.S. Reza, Amir Fauzi, T. Rahman Alba, Barda Umur, Ridwan Nyak Baik, Said Aziz, Teuku Taufiqulhadi, M. Husein Sawit, Umaimah Wahid, Zulfikar Zakaris, Muslim Armas dan banyak lagi.[]