Subbid Promosi dan Pameran pada Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) selaku pengelola Anjungan Pemerintah Aceh di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, melakukan dua kajian. Yaitu Kajian Pengelolaan Museum serta Kajian Pengelolaan Destinasi Wisata dan Kolaborasi Budaya.
Menurut Kasubbid Promosi dan Budaya BPPA, Drs T Syafrizal, MSi, kedua kajian tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan staf Subbid Promosi dan Pameran BPPA dalam pengelolaan Anjungan Pemerintah Aceh di TMII.
"Pengelolaan Anjungan Pemerintah Aceh di TMII menggabungkan beberapa unsur, ada museum yang terkait dengan sejarah dan perkembangan daerah, promosi potensi daerah termasuk wisata dan pergelaran seni budaya," kata Kasubbid Promosi dan Pameran BPPA, Senin (24/11).
Karena itu, lanjut Drs T Syafrizal, MSi, staf Subbid Promosi dan Pameran BPPA juga perlu memiliki wawasan tentang museum, sejarah daerah, promosi potensi daerah dan seni budaya daerah.
"Dari 10 orang staf Subbid Promosi dan Pameran kami bagi menjadi dua tim, masing-masing beranggotakan 5 orang untuk melaksanakan kajian tersebut," lanjut T Syafrizal.
Kedua kajian tersebut dilaksanakan dengan mengunjungi museum dan destinasi wisata di Yogyakarta pada 19-22 November 2025.
Melalui dua kajian tersebut T Syafrizal berharap bisa meningkatkan kualitas layanan dalam mengelola Anjungan Pemerintah Aceh di TMII.
"Apa yang dinilai baik saat mengunjungi museum atau destinasi wisata lain, bisa kita adaptasikan dalam pengelolaan Anjungan Pemerintah Aceh di TMII," pungkasnya.
Adapun Tim Kajian Pengelolaan Museum terdiri dari: Cut Meurah Meutia, Verawaty, Achmad Marzoeki, Susan dan Nurasiah Mutia. Sedangkan Tim Kajian Destinasi Wisata dan Kolaborasi Budaya terdiri dari: Erni Yanis, Marlisa Geminiyati, Muhamad Iqbal, Cut Keumala Sari dan Muhammad Taufik.***

