• Pemerintah Aceh Lakukan Pertemuan Tindak Lanjut dengan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI
  • Wakil Gubernur Aceh Fadlullah Dengarkan Langsung Keluh Kesah Mahasiswa Aceh di Malang
  • Wakil Gubernur Aceh Fadlullah Dengarkan Langsung Keluh Kesah Mahasiswa Aceh di Malang
  • Aceh Raih Gold Award UB Halalmetric 2025, Komitmen Memperkuat Ekosistem Halal dan Wisata Syariah
  • Wakil Gubernur Fadhlullah Pastikan Asrama Mahasiswa di Malang Segera Direnovasi

Terkait Belajar Daring, Plt Gubernur Akan Atasi Keterbatasan Jaringan Internet

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama istri, Dyah Erti Idawati menerima sejumlah mahasiswa dan aliansi pemuda Aceh di Jakarta yang melakukan audiensi di kantor Badan Penghuhung Pemerintah Aceh di Jakarta, Kamis, 13 Agustus 2020. Foto: Humas BPPA

Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Ir.Nova Iriansyah MT akan memanggil Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh (Kominsa), guna menangani pemasangan jaringan internet bagi mahasiswa dan pelajar di Aceh, supaya bisa belajar secara daring.

Akibat pada masa pandemi Covid-19 ini, baik mahasiswa dan pelajar harus belajar dari rumah dengan mengakses internet.

Nova Iriansyah mengatakan, bahwa untuk mengatasi sulitnya para pelajar yang belajar secara daring dari rumah untuk memperoleh akses internet (wifi) pada masa Covid-19 ini, Pemerintah Aceh akan mencoba mengatasinya.

"Nanti saya akan panggil pihak Dinas Kominsa. Karena mereka yang mempunyai otoritas masalah wifi," kata Nova saat melakukan pertemuan dengan mahasiswa dan Aliansi Pemuda Aceh di Jakarta, Kamis 13 Agustus 2020.

Pemerintah Aceh nantinya kata Nova, akan mengatasinya semampunya, dengan memasang wifi di sejumlah daerah, seperti Kantor Camat, Kantor Keuchik dan Balai Desa.

"Jadi nanti akan saya coba tindaklanjuti persoalan ini," kata Plt Gubernur.

Sementara itu Husnul, Perwakilan mahasiswa Aceh mengatakan, sangat perihatin saat ini banyak pelajar maupun mahasiswa yang sulit mengakses internet saat belajar daring.

"Teman-teman di Aceh mengalami dilema, karena hilang sistem pembelajaran. Artinya setelah pemerintah menyiapkan sistem belajar secara daring tapi tidak menyiapkan infrastruktur," katanya.

Seharusnya tambahnya, fasilitas pendidikan yang memang disiapkan oleh dinas pendidikan saat ini. "Saya khawatir Covid-19 ini jadi bencana besar menjadi ancaman bagi pendidikan kita di Aceh," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap adanya sebuah bentuk evaluasi terhadap dinas pendidikan untuk mengontrol bagaimana berkelangsungan pendidkan di Aceh.