BPPA Pulangkan Faisal, Warga Bireuen yang Sempat Sakit Muntah Darah di Jakarta 

Faisal (kanan) dan Masrura (kiri) saat berada di loket Putra Pelangi di Merak, Banten, Jumat, 22 Juli 2022.

PRESS RILIS 

 

JAKARTA - Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan seorang warga Aceh asal Bireuen, Faisal (54) dari Jakarta, yang sempat sakit muntah darah di Jakara. Selain itu, Faisal juga berasal dari keluarga kurang mampu. 

Warga Blang Mee Barat, Kecamatan Jeunib, Bireuen itu dipulangkan didampingi adik kandungnya Masrura (27) lewat jalan darat dengan menumpangi bus Putra Pelangi, melalui loket Merak, Banten, Jumat, 22 Juli 2022 kemarin.

"Ia diperkirakan akan tiba di Aceh sekitar tiga hari ke depan. Semoga selamat sampai tujuan,” kata Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Akkar Arafat S.STP, M.Si Sabtu, 23 Juli 2022.

Akkar mengatakan, program pemulangan warga kurang mampu yang merantau ke Jakarta adalah amanah dari Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki. Kegiatan ini akan terus ditingkatkan demi membantu masyarakat Aceh.

Menurutnya, program yang telah berjalan di BPPA selama kepemimpinan kepala lama, menjadi harapan bagi warga yang tidak beruntung saat merantau ke Jakarta.

"Ketika masyarakat telah berusaha namun belum berhasil, kita membuka diri untuk memberikan fasilitas pemulangan jika memang permintaan dari yang bersangkutan," kata Akkar.

Ia menyebutkan, pemulangan warga Bireuen itu karena yang selama ini menjalani perawatan di rumah sakit Pandeglang, Banten sejak awal Juli 2022 lalu dan sudah dinyatakan sembuh. 

"Sehingga ia yang selama ini didampingi TIM (Taman Iskandar Muda) Cabang Banten, meminta bantuan tiket pulang ke Aceh ke Badan Penghubung. Tapi kita hanya bisa memfasilitasi pemulangan tiket bus, sesuai dengan anggaran," sebut Akkar.

Ketua TIM Cabang Banten Said Muhammad Noor mengatakan, Faisal mengalami musibah muntah darah pada 9 Juli 2022 lalu sehingga harus dilarikan ke UGD Rumah Sakit Berkah Pandeglang, Banten.

"Karena saat itu kondisinya semakin kritis, ia harus dirawat di rumah sakit tersebut," katanya.

Namun, tambahnya, Faisal yang selama ini bekerja di salah satu toko kelontong di Pandeglang tidak memiliki kartu identitas yang valid serta tidak ada kartu BPJS, maka TIM cabang Banten mengupayakan membantunya supaya bisa dirawat di rumah sakit swasta itu.

"Kami TIM cabang Banten berupaya bersama-sama menanggulangi biaya rawat inap Faisal yang mencapai puluhan juta rupiah. Dan Alhamdulillah, pada 18 Juli 2022 dokter menyatakan Faisal sudah sehat kembali, sehingga bisa Dipulangkan ke rumahnya," kata Said.

Ia mengatakan, Faisal selama ini sambil bekerja di toko kelontong menempati salah satu kamar kos di kawasan Pandeglang.

"Sedangkan adik kandungnya, Masrura baru datang dari Aceh 15 Juli 2022. Nanti adiknya yang akan mendampinginya pulang hingga ke kampung halamannya," katanya.

Dengan pemulangan ini, ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh khususnya Badan Penghubung Pemerintah Aceh, karena telah membantu pemulangan warga kurang mampu ke Aceh.