Muhasabah Awal Tahun

Ustad Toni Ramadhan, S.H.I.,M.Ag

Jakarta - Allah SWT memberikan nikmat kepada para hamba-Nya, maka Dia pun memberikan peringatan akan datangnya hari pembalasan, yang pada waktu itu apa saja yang dilakukan selama hidup di dunia, akan ditanyakan oleh Allah SWT, tanpa ada yang membantu dan tidak ada pula yang mampu memberi syafaat maupun suap.

Hal itu disampaikan ustad Toni Ramadhan, S.H.I.,M.Ag dalam khutbahnya, di Mess Aceh Cikini, Jakarta, Jumat, 7 Januari 2022.

“Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikit pun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at dan tebusan darinya, dan tidaklah mereka akan ditolong” (QS. Al-Baqarah: 48).

Oleh karena itu, katanya, berbahagialah bagi mereka yang sejak awal mempersiapkan bekal untuk hari kiamat, dengan menabur amal shalih dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menyebutkan, Rasulullah SAW sudah  menjelaskan tentang perkara-perkara yang akan ditanyakan pada hari kiamat.

Dalam sabda Rasulullah disebutkan, “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya
bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR. Tirmidzi).

"Pada hadits di atas terkandung empat hal yang akan ditanya pada hari kiamat," katanya.

Ia merincikan, pertama, untuk apa umurnya dihabiskan. Karena hidup di dunia ini ada batasnya, dibatasi oleh waktu, yang suatu saat pasti akan meninggal.

"Panjangnya umur tidak menjamin masuk surga, sebaliknya pendeknya umur bukan pertanda akan masuk neraka. Di samping itu, ketika kita meninggal dunia, nama kita pun lama-lama akan tenggelam dan tidak disebut, sekalipun orang yang kita cintai," sebut khatib.

Rasulullah SAW bersabda, “Dari Abdullah bin Busr ra meriwayatkan bahwa ada seorang Arab Badui berkata kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya. Dan seburuk-buruk manusia siapa yang panjang umurnya dan buruk amalnya” (HR Tirmidzi).

"Berbahagialah bagi siapa saja yang dapat memanfaatkan umurnya untuk menabur amal shalih, dan celakalah bagi mereka yang menggunakannya untuk berbuat kerusakan di atas bumi. Alhasil, kita akan tergolong sebagai manusia terbaik, bila dalam kesempatan hidup itu kita pandai memanfaatkannya umur kita sesuai kehendak Allah," katanya.

Ustad menambahkan, pertanyaan Kedua di hari kiamat adalah untuk apa ilmu yang telah dimiliki? Ilmu adalah kunci utama dalam menjalani kehidupan.

"Artinya, bila kita menginginkan sesuatu urusan dunia, maka diperlukan ilmu. Demikian juga, bila kita menginginkan pahala akhirat, diperlukan ilmu. Maka, jika ilmu itu bermanfaat akan menjadi sumber ketenangan hidup, yang disebabkan dalam diri pemiliknya ada rasa takut dan ketundukan total kepada Allah SWT," katanya.

Menurutnya, ilmu itu akan selalu dimanfaatkan untuk hal-hal yang dianjurkan oleh agama, sedangkan jika ilmu itu digunakan untuk membohongi atau menipu orang lain, menistakan agamanya sendiri, maka ia dapat digolongkan dalam ilmu yang tidak bermanfaat, sehingga dapat disimpulkan ilmu yang tidak bermanfaat akan membawa kesengsaraan hidup.

"Maka tepatlah do’a yang diajarkan oleh Nabi Muhammad: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaaat, rizki yang baik lagi halal. Serta amal yang
diterima (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “Orang yang paling cerdas adalah orang yang selalu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal shalih untuk kehidupan setelah kematian.” (HR. Imam Tirmidzi).

Kemudian katanya, perkara ketiga yang akan ditanyakan pada hari kiamat adalahdari mana harta dan dibelanjakan untuk apa? Mencari anugerah Allah tidaklah dilarang, bahkan diperintahkan. Namun, karena kasih sayang-Nya, Allah juga memerintahkan manusia agar hanya untuk memakan yang halal lagi baik.

"Mafhumnya, kita diperintahkan untuk memperoleh makanan tersebut dengan jalan yang halal lagi baik pula. Halalnya makanan dan cara mencarinya sangat ditekankan, sehingga kita wajib makan harta yang halal, maka jika sewaktu di dunia kita selalu memperhatikan makanan yang kita makan dan
cara mencarinya, tentu akan menyelamatkan kita dari pertanyaan pada hari kiamat," katanya.

Selanjutnya, pertanyaan keempat adalah untuk apa badan-mu digunakan? Manusia dikaruniai Allah jasad yang sempurna yang disertai panca-indra, akal pikiran, dan hati.

"Karenanya harus dimanfaatkan
untuk mengabdi kepada Allah. Dia pun melarang kita menjatuhkan diri ke lembah kesengsaraan dan kebinasaan," sebut khatib

Oleh karena itu, Allah SWT mengharamkan narkoba, minuman keras, berzina, dan akitivitas lain yang merusak kesehatan badan.

Allah berfirman: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah: 195).

"Alhamdulillah kita masih sempat untuk bermuhasabah akan kekurangan kita. Semoga ilmu, umur, harta, dan badan yang kita miliki dapat kita manfaatkan dan memperoleh ridha Allah," ujarnya.