Pemerintah Aceh Janji Bangun Asrama Putri dan Renovasi Asrama Putra Mahasiswa di Semarang

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah tiba di Yayasan Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, di Jalan Iwenisari, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 5 September 2020 dan diterima oleh sejumlah pengurus yayasan dan mahasiswa Aceh.

Semarang - Pemerintah Aceh menjanjikan akan membangun asrama putri bagi mahasiswi asal Aceh di Semarang serta merenovasi asrama putra. Pembangunan asrama putri nanti dipastikan akan dilakukan pada tahun anggaran 2022.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT saat mengunjungi Asrama Mahasiswa Aceh Yayasan Pocut Meurah Intan, di Jalan Iwenisari, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 5 September 2020.

Nova mengatakan, selama ia masih menjabat sebagai Plt. Gubernur Aceh, maka dirinya akan memperjuangkan pembangunan asrama putri bagi mahasiswi yang menuntut ilmu di Ibukota Jawa Tengah itu. "Kalau tidak pada tahun 2021, berarti Insya Allah nanti pada 2022," kata Plt Gubernur Aceh.

Untuk pembangunan tersebut, Nova menjanjikan akan menganggarkan sebesar Rp 3 miliar untuk bangunan asrama putri. Begitu juga untuk renovasi kembali asrama putra dengan anggaran sebesar Rp 2 miliar. "Jadi kita anggarkan semuanya total Rp 5 miliar," katanya.

Ia menambahkan, agar pembangunan asrama putri dan renovasi asrama putra berjalan dengan baik, maka Nova Iriansyah meminta kepada pengurus yayasan untuk menyerahkan aset tanah tersebut kepada Pemerintah Aceh, dengan syarat asrama putri dibangun sampai selesai.

Diketahui, Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan dikelola oleh Yayasan masyarakat Aceh di Semarang. Asrama dihuni oleh mahasiswa asal Aceh yang sedang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi di Semarang, serta terdaftar dalam Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS).

"Saat ini jumlah kamar untuk putra ada 18 kamar. Yang akan direnovasi 8 kamar. Dari delapan kamar itu, tujuh kamar di antaranya akan diberikan kepada mahasiswa, dan satu kamar lainnya dijadikan sekretariat Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS)," ujar Ketua Yayasan Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, Dr. Ing. Asnawi Manaf, S. T didampingi Ketua IPAS, Ahmad Jihan Muzaki.

Sementara, kata dia, saat ini Yayasan juga menerima tanah wakaf yang diberikan hamba Allah. Rencananya tanah itu akan dibangun asrama putri. "Luas tanahnya kurang lebih 300 meter," ujarnya dengan harapan pemerintah Aceh mengabulkan pembangunan asrama putri tersebut.