Rencana Investasi Murban Energy Tetap Akan Jadi

Gubenur Aceh, Ir.Nova Iriansyah, MT dan Executive of Murban Energi Limited, Amine Abid melakukan penandatanganan kerja sama Investasi dan Pembangunan Pariwisata di Aceh pada acara Business Forum IEAW 2021 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Jakarta- Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan rencana investasi Murban Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) di Aceh, yakni di kawasan wisata Pulau Banyak, Aceh Singkil, tetap akan jadi dilakukan.

"Jadi untuk sementara ter-pending bukan berarti tidak jalan. Ini butuh waktu sedikit, sebab masih ada beberapa persepsi yang harus kita sama luruskan," katanya, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 11 November 2021.

Menurutnya, alasan Murban Energy, menunda penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Aceh dalam rangka rencana investasi di sektor pariwisata di Indonesia, ada beberapa hal yang masih dibahas.

"Kami lihat ada satu, dua poin yang masih dalam diskusi untuk implementasi investasi Murban di Aceh," sebut Bahlil.

Namun, Bahlil belum merinci hal-hal yang kembali dipertimbangkan Murban. Tapi, ia memastikan rencana investasi akan tetap jadi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Murban Energy berencana mengalirkan investasi mencapai US$500 juta atau Rp7,14 triliun di Aceh Singkil. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk pengembangan proyek wisata di sana.

Luhut mengatakan telah membahas rencana ini bersama dengan Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazrouei. Gubernur Aceh Nova Iriansyah pun menandatangani kerja sama pengembangan dan investasi pariwisata dengan Murban Energy yang akan dipusatkan di Pulau Banyak.

"Ada satu proyek senilai US$500 juta yang mereka ingin investasikan dan mereka sudah meninjau, dan sudah bicara. Saya bertelepon, berkomunikasi dengan Menteri Suhail pada 13, 14, 15 September mereka akan datang ke Indonesia lagi untuk proyek kerja sama Indonesia-Abu Dhabi," ujar Luhut.

MoU lanjutan pun dijadwalkan pada 2 November lalu, tapi kemudian ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di UEA, mereka tidak mendapat respons dari Murban Energy.