Tiga Nelayan Aceh Tamiang yang Perahunya Tenggelam di Selat Malaka Tiba di Jakarta

Tiga Nelayan asal Aceh Tamiang yang dipulangkan dari Malaysia saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu, 25 Desember 2021, malam. (Foto: Humas BPPA)

PRESS RELEASE



Jakarta - Sebanyak tiga nelayan asal Aceh Tamiang yang mengalami musibah tenggelamnya perahu di perairan Selat Malaka pada 12 Desember 2021 lalu, dipulangkan ke Indonesia dari Malaysia.

Ketiga nelayan yang diselamatkan awak kapal Kontainer MV Kota Singa berbendera Singapura itu, diantaranya Prasetyo (24) warga Dusun Tanjung Selanga, kelurahan Air Masin, Kecamatan Seruway, serta Hendra Syah Putra (23) dan Musliyadi (40) berasal dari Dusun kenangkung, Kelurahan Muka Sungai Kuruk, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.

Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), menyambut kedatangan ketiga nelayan itu, saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu, 25 Desember 2021, sekitar pukul 21.30 WIB.

Kepala BPPA Almuniza Kamal, S.STP, M.S, mengatakan, seperti nelayan Aceh sebelumnya yang dipulangkan dari luar negeri, saat tiba di Indonesia, mereka terlebih dulu dikarantina di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta dalam beberapa hari kedepan. Hal itu, guna pemeriksaan kesehatannya, karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

"Mereka diperiksa dulu atau melakukan test swab (tes usap). Apabila nanti hasil mereka negatif, maka akan diperbolehkan pulang ke Aceh. Namun jika diantara mereka ada yang positif, akan diisolasi terlebih dahulu, tapi kita doakan semoga mereka sehat-sehat semuanya," kata Almuniza yang didampingi Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Ir Cut Putri Alyanur, Minggu, 26 Desember 2021.

Almuniza menyebutkan, selama mereka di Jakarta, akan terus dipantau keberadaannya oleh tim BPPA. Sehingga, apabila mereka membutuhkan sesuatu akan terus dibantu.

"Hal ini sesuai dengan yang diamanahkan pimpinan kita, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Jadi kalau mereka perlu bantuan sesuatu bisa langsung menghubungi kita (BPPA)," katanya.

Menurut informasi yang ia peroleh, ketiga  nelayan yang  berasal dari Aceh Tamiang itu, mengalami musibah saat mencari ikan. Namun, pada hari itu, perahu motor mereka dihantam ombak besar sehingga pecah dan tenggelam.

"Ada sekitar 15 jam mereka terombang ambing di dilautan yang hanya berpelampung galon air, setelah karamnya perahu motor mereka," katanya.

Kemudian, tambah Almuniza, tiga nelayan itu diselamatkan awak kapal kontainer MV Kota Singa yang berbendera Singapura. Karena kapal yang membawa peti kemas itu tengah melintasi di perairan Selat Malaka.

"Lalu ketiga nelayan itu dinaikkan ke kapal kontainer tersebut, dan dibawa ke Port Klang, Malaysia," katanya.

Setelah kapal kontainer itu bersandar di Port Klang Malaysia, katanya, pada 15 Desember 2021, ketiga nelayan itu didatangi Satgas Perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur yang terdiri Atase Perhubungan dan Fungsi Konsuler Perlindungan, guna melakukan pertemuan.

"Tim Satgas KBRI Kuala Lumpur saat itu memberikan apresiasi kepada awal kapal kontainer MV Kota Singa. Karena telah memberikan bantuan kepada tiga nelayan asal Aceh Tamiang itu," kata Almuniza.

Almuniza menambahkan, Badan Penghubung Pemerintah Aceh mendapatkan kabar pemulangan mereka dari KBRI Kuala Lumpur, untuk memfasilitasi penjemputan di Jakarta.

Dalam hal ini, Almuniza mewakili Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh, berterima kasih kepada awak Kapal kontainer MV Kota Singa, KBRI Kuala Lumpur, Kementerian Luar Negeri RI, BP2MI serta unsur lainnya. Karena telah membantu penyelamatan dan mengurus pemulangan para nelayan itu.