BPPA Bantu Pulangkan Keluarga Pasien Bocah Bocor Jantung asal Bireuen

Staf BPPA, Azhar Banson mendampingi keluarga bocah bocor jantung asal Bireuen sebelum dipulangkan ke Aceh, di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis, 8 Desember 2022.

JAKARTA - Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) kembali memberikan bantuan pemulangan terhadap keluarga kurang mampu asal Lhok Awe Teungoh, Kota Juang, Bireuen yang tengah mengobati putrinya, Naurah Zaskia (7) di Jakarta, karena bocor jantung.

Kepala BPPA Akkar Arafat S.STP, M.Si mengatakan keluarga tersebut terdiri dari orang tua Naurah Zakiah, yakni M Amin (34) dan istrinya Mauliani serta anaknya yang paling kecil M Yusuf (2,5 tahun) dipulangkan melalui jalan darat dengan menumpangi bus Putra Pelangi, melalui Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis, 8 Desember 2022.


"Karena jadwal untuk operasi Zaskia masih lama, sekitar September 2023 di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Sehingga mereka memutuskan pulang ke Aceh terlebih dahulu," kata Akkar.

Akkar menyebutkan, kegiatan bantuan tersebut sesuai dengan program kerja BPPA yang telah berjalan selama ini. "Dan ini juga amanah dari Pj Gubernur Aceh untuk memperhatikan warga Aceh kurang mampu di sini," sebutnya.

Sementara itu, warga Bireuen, M Amin mengatakan, dirinya bersama isteri membawa putrinya ke Jakarta untuk untuk berobat ke Rumah Sakit Harapan Kita sejak sebulan yang lalu.

"Setelah dirujuk dari Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh bulan lalu, langsung kita bawa ke Jakarta. Tapi karena masih lama jadwal operasinya, akibat antriannya panjang kita putuskan pulang ke Aceh dulu, lantaran biaya ekonomi kita pas-pasan," kata Amin.

Selama di Jakarta, kata Amin, mereka tinggal di tempat kos yang tidak jauh dari rumah sakit tempat putrinya berobat. Hal itu supaya lebih terjangkau, dan lebih hemat biaya.

Ia menyebutkan, putri pertamanya sudah bermasalah dengan jantung sejak lahir. Saat usianya enam bulan sempat dibawa ke RSUZA, dan pihak rumah sakit ingin merujuknya ke Jakarta.

"Tapi dulu kita tidak ada pegangan biaya. Walaupun ditanggung untuk pengobatannya, namun kita juga butuh biaya selama berada di Jakarta, seperti untuk makan dan juga penginapan," kata Amin yang sehari-hari hanya bekerja sebagai kuli bangunan.

Dengan ada bantuan pemulangan yang difasilitasi pemerintah Aceh, ia menyampaikan terima kasih. Karena dinilai sangat membantu mereka yang membutuhkan.

"Ini sangat membantu kami, karena untuk pulang dan pergi pasien rujukan hanya ditanggung bersama seorang pendamping kalau menggunakan pesawat," ujarnya.