Dua Asrama Mahasiswa di Bogor Akan Diserahkan ke Pemerintah Aceh 

Kepala BPPA, Almuniza Kamal serta pengurus TIM melakukan foto bersama usia menggelar rapat rencana penyerahan Asrama Aceh di Rumah Ketua TIM Cabang, Bogor, Tjut St Z Sonia Betlia, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 20 Oktober 2021. (Foto: Humas BPPA)

PRESS RILIS

 

 

Jakarta - Yayasan Taman Iskandar Muda (TIM) Bogor berencana untuk menyerahkan dua asrama mahasiswa Aceh menjadi aset milik Pemerintah Aceh. 

"Kedua asrama yakni Asrama Putra Leuser dan Asrama Putri Malahayati, yang beralamat di Jalan Gardu Dalam 6, Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, kota Bogor, Jawa Barat," ujar Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Almuniza Kamal, SSTP, MSi, Rabu, 20 Oktober 2021. 

Almuniza menyebutkan, rencana penyerahan asrama Aceh itu kepada Pemerintah guna mendapatkan pengelolaan secara maksimal. Hal itu disampaikan dalam rapat bersama dengan pengurus Yayasan TIM Cabang Bogor, di Rumah Ketua TIM cabang Bogor, Tjut St Z Sonia Betlia, Selasa, 19 Oktober 2021, kemarin. 

"Dalam rapat turut dihadiri oleh unsur Pembina TIM, Pengurus Harian dan pengawas, serta Kepengurusan TIM Cabang Bogor terdiri dari Badan Penasehat dan Pengurus Cabang," sebut Almuniza. 

Almuniza Kamal, yang mewakili Pemerintah Aceh menyambut baik rencana penyerahan dua asrama mahasiswa tersebut yang dibangun pada tahun 1982 itu. 

"Kita mengapresiasi keputusan kawan-kawan di pengurusan TIM, yang memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Aceh untuk mengelola Asrama Mahasiswa ini. Tentu ini nantinya masuk dalam data inventaris aset pemerintah," ujar dia. 

Almuniza juga menyampaikan, pengelolaan aset pemerintah Aceh di luar meliputi pulau Jawa dan sekitarnya merupakan amanah dari Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT. 

"Maka dari itu, Alhamdulillah aset Aceh telah terdata dengan baik selam tiga tahun ini," ucap Alamuniza. 

Ia merincikan, sebelumnya ada tujuh asrama mahasiswa Aceh yang berada di Pulau Jawa dan Sumatera yang sudah diresmikan oleh Gubernur Aceh, pada 20 Februari 2021 lalu, yang selama ini dikelola oleh masyarakat Aceh, baik perorangan maupun yang tergabung dalam organisasi masyarakat Aceh setempat. 

"Asrama-asrama tersebut direhab dan dibangun setahun sebelumnya, sebelum diresmikan bapak Gubernur," sebut Almuniza. 

Menurutnya, itu merupakan sebuah bentuk keseriusan Pemerintah Aceh dalam mengelola, merawat dan menjaga aset-aset Aceh yang berada di luar Aceh. 

"Karena dengan adanya asrama-asrama tersebut akan sangat membantu meringankan biaya para mahasiwa selama belajar di perantauan," katanya. 

Pemerintah Aceh juga akan terus menjaga aset-aset tersebut dalam rangka membantu masyarakat Aceh di luar daerah secara keseluruhan dan berkesinambungan.  

Sementara itu, Ketua TIM cabang Bogor, Tjut St Z Sonia Betlia mengatakan, rencana penyerahan aset dengan nilai sekitar Rp10 miliar itu, pihaknya akan segara melengkapi segala surat-suratnya. 

"Kita akan mempersiapkan segala proses administrasi. Untuk kelengkapan surat-suranya nanti," katanya. 

Ia menyebutkan, pihaknya yang berencana menyerahkan dua asrama mahasiswa itu, guna mendapatkan pengelolaan yang lebih baik, agar dapat dimaksimalkan pengelolaan dan dioptimalkan pemanfaatan bagi Mahasiswa Aceh yang melanjutkan studi di Bogor. 

Hal senada juga disampaikan salah satu perwakilan mahasiswa Aceh di Bogor, yang juga mantan Ketua Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh (IKAMAPA), Firdaus Noezula. Dirinya menyambut baik rencana dari Yayasan TIM tersebut. 

"Kami menyambut baik rencana penyerahan aset asrama mahasiswa Bogor kepada Pemerintah Aceh," kata dia. 

Ia berharap, jika nantinya dua asrama tersebut sudah dikelola oleh pihak Pemerintah Aceh, bisa segera dilakukan renovasi hingga tuntas. 

"Kami juga bersyukur karena hal ini akan sangat membantu para mahasiswa. Karena jika asrama sudah menjadi milik pemda, maka seluruh biaya operasional akan gratis," ujarnya.