Program Holistik Integratif untuk Anak Didik PAUD di Aceh

Bunda PAUD Aceh Dyah Erti Idawati saat membuka Rapat Koordinasi Bunda PAUD Kabupaten/Kota Se-Aceh secara virtual, Rabu, 15 September 2021. (Foto: Humas BPPA)

JAKARTA -- Bunda Paud Aceh, Dr. Ir. Dyah Idawati MT mengatakan perlu kerjasama semua pihak dalam meningkatkan pembangunan dan pengembangan anak didik usia dini di Provinsi Aceh.

Hal itu disampaikan Dyah Erti saat membuka Rapat Koordinasi Bunda PAUD Kabupaten/Kota Se-Aceh secara virtual, Rabu, 15 September 2021.

Dyah menyebutkan, penguatan akses dan penguatan pendampingan untuk PAUD 2021 adalah komitmen bersama untuk mewujudkan anak didik sesuai harapan, terutama di tingkat PAUD.

"Pengembangan anak usia dini dengan program holistik integratif ini bertujuan untuk terwujudnya anak Indonesia sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres No 60 tahun 2003 pada 2 ayat 1)," kata Dyah.

Dyah menyebutkan, pendekatan holistik integratif ini juga menekankan perlunya pendidikan yang lebih untuk anak usia dini. Hal tersebut guna mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini, meliputi lima layanan seperti layanan pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, kesejahteraan, dan perlindungan anak.

"Anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda dengan anak-anak usia yang lebih tua. Maka sesuai dengan pembelajaran holistik ini, diharapkan nantinya anak-anak tersebut dapat merasakan pengalaman langsung, sekaligus mengenal lingkungan mereka sendiri," jelas dia.

Dyah menambahkan, masih banyak berbagai tantangan dalam upaya pembangunan pendidikan saat ini, namun Dyah optimis dengan adanya penyelenggaraan dan pembinaan PAUD yang bermutu pula yang dapat melawan tantangan tersebut.

"Ini juga bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia Aceh yang unggul," kata Dyah.

Dyah juga mengajak semua pihak untuk mengontrol penggunaan dana pendidikan agar digunakan secara efektif dan signifikan, serta rogram pendidikan PAUD ini berkembang dan menjadi tolok ukur pendidikan anak usia dini khususnya di Aceh.

Dyah juga menekankan pentingnya koordinasi PAUD Se-Aceh agar program PUAD di Provinsi dan daerah terkoneksi dengan baik. Sehingga, program penguatan pendampingan PAUD tersebut yang juga dilakukan oleh lintas sektoral di Aceh tidak tumpang tindih.

"Selain itu kita juga mengajak seluruh pihak untuk tidak bosan-bosannya mencari informasi terkait dengan pelaksanaan program pengunaan dana bantuan APBN Kemendikbud RI, guna mempercepat proses pendampingan dan pembangunan pendidikan anak usia dini," sebutnya.

Terakhir, Dyah berharap agar semua stakeholder dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan akses dan penguatan pendampingan di wilayah mereka masing-masing, guna menyukseskan program holistik Integratif di Aceh.

"Caranya adalah dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan selaku pembina program PAUD. Kerjasama juga mencakup dengan BAPPEDA, seluruh Bunda PAUD, dan pengurus POKJA PAUD, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," jelas Dyah.